Yuk Germas, Yuk Hidup Sehat

Pernah dengar istilah ‘germas’? Aku sendiri baru akhir-akhir ini akrab dengan istilah itu. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, itulah kepanjangan dari ‘germas‘, sebuah gerakan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat jaman now.

IMG-20171127-WA0009

Nah, berhubung pemerintah kota Semarang lagi gencar menggalakkan gerakan masyarakat hidup sehat, diundanglah para blogger kesehatan untuk ikut mengumandangkan gerakan ini ke seantero kota Semarang dan sekitarnya. Aku sendiri sebenarnya gak pernah bermimpi untuk ambil bagian menjadi blogger kesehatan. Tetapi kondisi kesehatanku yang sempat anjlog drastis setahun belakangan ini mendorongku untuk lebih peduli terhadap masalah-masalah kesehatan.

Senin-Selasa 27-28 November yang lalu, 35 orang blogger kesehatan yang dibagi menjadi dua rombongan mengawali kegiatan “Temu Blogger Kesehatan Semarang” dengan menjenguk dua puskesmas yang ada di kota Semarang, Puskesmas Halmahera dan Puskesmas Gayamsari. Rombonganku kebagian mengunjungi Puskesmas Gayamsari.

Puskesmas Halmahera

Ternyata di balik kemungilan dan kesederhanaan bangunannya, puskesmas ini menyimpan sebuah prestasi yang membanggakan. Inilah satu-satunya puskesmas yang terakreditasi ‘paripurna’ (penilaian tertinggi) dari 37 puskesmas yang ada di Semarang. Hal ini tampak dari cara staff puskesmas yang dikomandani oleh Bp. Heri Wibowo, SKMM dalam memandu dan menyambut kedatangan kami.

Dalam acara perkenalan yang dipimpin oleh Bp. Heri Wibowo dan dr. Lilik Farida, aku sangat terkesan dengan pernyataan bahwa prioritas puskesmas bukanlah mengobati, melainkan mengupayakan kesehatan. Ke depannya diharapkan peran dokter bukan banyak memeriksa pasien sakit, melainkan berperan memberi edukasi kesehatan kepada individu dan keluarga. Bagus sekali.

Puskesmas Halmahera ruang tunggu

Sayangnya tidak ada cukup waktu untuk menjelajah bagian-bagian puskesmas yang didominasi warna hijau segar ini. Padahal aku ingin sekali mengabadikan beberapa bagian bangunan yang konon dilengkapi dengan pegangan besi agar ramah lansia. Jadi, setelah mengambil dua-tiga foto bergegaslah aku kembali ke bus yang langsung membawa kami ke The Wujil, Resort and Conventions, Ungaran.

Pukul 11.25, mundur 25 menit dari rencana semula, acara di The Wujil, Ungaran dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Bp. Dr. Widoyono, MPH. Dengan gaya komunikasinya dan ringan dan segar, beliau mengutarakan harapan agar para blogger kesehatan menjadi ‘corong pengeras suara’ supaya pesan gerakan masyarakat hidup sehat dan pesan-pesan kesehatan dari pemerintah kota dapat lebih didengar dan diterima oleh masyarakat.

Pada kesempatan itu Bp. Widoyono menyampaikan kepedulian Walikota Semarang, Bp Hendrar Prihadi, atas pelayanan kesehatan yang diterima warga Semarang, termasuk bagi warga miskin. Pak Hendi memiliki obsesi bahwa melayani warga miskin tidak harus kumuh, melayani warga yang tak mampu seharusnya bisa lebih baik.

Pendekatan HILIR (fokus pada pengobatan orang sakit) tidak tepat. Terbukti sampai saat ini program BPJS merugi trilyunan rupiah. Semestinya jangan ditunggu sampai sakit. Nah, di sinilah puskesmas berperan penting dalam mengurusi sektor HULU (fokus mengedukasi orang sehat).

mewujudkan germas

Ada dua cara menuju masyarakat sehat. Pertama, melalui gerakan masyarakat hidup sehat yang menitikberatkan pada aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, dan memeriksa kesehatan secara berkala. Kedua, melalui pendekatan keluarga, yaitu meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga.

Selanjutnya materi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga disampaikan oleh dr. Lilik Farida. Tujuan program ini adalah mencapai keluarga sehat, kelurahan sehat dan kecamatan sehat, sehingga warga kota pun menjadi sehat. Sasarannya adalah semua keluarga yang berdomisili di kota Semarang lebih dari 6 bulan. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga mencakupProgram gizi, kesehatan ibu dan anak; Pengendalian penyakit menular dan tidak menular; Perilaku dan kesehatan lingkungan.

Agar masyarakat bisa dibantu untuk menjadi sehat dan tetap sehat, sebaiknya seluruh warga mendukung program ini dengan cara: menginformasikan kepada seluruh warga tentang adanya kunjungan rumah keluarga sehat; mempermudah kunjungan rumah; berperan aktif mengatasi masalah kesehatan; dan ikut melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Universal Health Coverage

Untuk warga Semarang yang sudah terlanjur sakit namun belum terdaftar sebagai peserta BPJS, Pemerintah Kota Semarang memberi jaminan kesehatan yang disebut Universal Health Coverage (UHC). Penerima Bantuan Iuran UHC adalah warga Semarang yang bukan merupakan Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, bukan peserta BPJS mandiri dan bukan pegawai yang diikutsertakan BPJS oleh instansi tempatnya bekerja.

Syarat mendapatkan kepesertaan Universal Health Coverage adalah: 1. Memiliki dokumen kependudukan kota Semarang minimal 6 bulan; 2. bersedia mendapat pelayanan kesehatan tingkat pertama di puskesmas se-kota Semarang dan rumah sakit di kelas 3.

Walaupun warga sudah diikutsertakan program UHC, ternyata kepesertaannya masih bisa gugur lho kalau hal-hal di bawah ini terjadi.

Universal Health Coverage UHC

Seusai ceramah kesehatan dari dr. Lilik Farida, tiba saat yang ditunggu-tunggu … yaitu pembagian kunci kamar. Yeayyy! Punggung ini udah pegel minta baringan barang sebentar. Aku sekamar dengan Nuzha, blogger belia *dibanding dirikuh* yang baru kali ini ketemu tapi udah asyik banget diajak ngobrol. Jadi kami asyik mengagumi pemandangan dari teras kamar, lalu baringan sambil ngobrol.

Petangnya, sebelum makan malam, kami diminta cek kolesterol, tekanan darah dan kadar gula darah. Uhh, punyaku yang bagus cuma kadar gula darahnya. Yang lain gak ideal. Pe er buat benahin kesehatan nih.

The Wujil, prasmanan

Abis itu kami menikmati makan malam dengan santai, diiringi live music dari female singer yang cantik dan bersuara merdu. Beda dengan acara-acara lain yang sering membuat pesertanya makan dengan terburu-buru, di sini gak begitu. Asyik banget dah pokoknya, tapi susunan acara tetep berjalan dengan baik.

Malamnya kami mendengarkan ceramah kesehatan dari Bu Purwanti yang enerjik. Tetap bugar di usia sepuh, mantap pula dalam membawakan topik Angka Kematian Ibu dan Germas. Mau tahu isi ceramahnya? Nantikan artikel Gerakan Masyarakat Hidup Sehat seri kedua ya. Di situ akan ada cerita serunya tes kesehatan Rockport, pagi-pagi lari/jalan 5 kali keliling lapangan The Wujil sejauh 1,6 km. Mantaaap!

 

*foto-foto adalah kombinasi hasil jepretan para blogger kesehatan yang kece, materi dari Dinas Kesehatan Semarang dan dokumen pribadi

19 respons untuk ‘Yuk Germas, Yuk Hidup Sehat

  1. dianravi82

    Germas ini penting banget ya untuk di jalani. Sehat itu mahal. Aku nih setahun menjauh dari pola hidup sehat. Yuk ah, kita jaga kesehatan lagi.

    Suka

  2. lendyagasshi

    Bagus banget program UHC.
    Semoga makin banyak orang yang peduli dengan hidup sehat ini.
    Karena godaan hidup di kota besar adalah padatnya kegiatan yang tidak diimbangi dengan makanan sehat serta istirahatyang cukup.

    Suka

Terima kasih telah berkunjung dan menyempatkan waktu untuk berkomentar