Setiap kali berjumpa dengan kata “Astra” yang terlintas di pikiranku adalah sepeda motor. Maklum, sejak kecil aku akrab dengan produk-produk sepeda motor keluaran Astra yang dikendarai oleh ibu dan paman-pamanku. Bahkan motor pertama yang kumiliki selepas SMA pun merupakan produk Astra. Tetapi sesungguhnya kiprah PT. Astra International Tbk tidak hanya sebatas di bidang otomotif. Selama 60 tahun hadirnya di Bumi Pertiwi, Astra yang memiliki filosofi Catur Dharma (Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara; Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan; Menghargai individu dan membina kerjasama; Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik) juga telah memberikan kontribusi sosial bagi masyarakat dan lingkungan.
Hal ini kuketahui baru-baru ini lewat kisah-kisah inspiratif yang ditulis oleh teman-teman bloger dan artikel-artikel yang diunggah di website Astra. Sejujurnya itu memantik rasa simpatiku sehingga aku pun tergelitik untuk ikut membahasnya di sini.
Komitmen Astra untuk memadukan kegiatan bisnis dan kontribusi sosial menurutku perlu diteladani oleh para pelaku bisnis lain yang belum memikirkannya. Kontribusi sosial Astra sendiri dirumuskan sebagai 4 Pilar Tanggung Jawab Astra, yaitu Astra untuk Indonesia Sehat, Astra untuk Indonesia Cerdas, Astra untuk Indonesia Hijau, dan Astra untuk Indonesia Kreatif. Melalui 4 Pilar ini Astra berkontribusi kepada masyarakat, lingkungan dan karyawan dengan mengupayakan keseimbangan antara bisnis, sosial dan lingkungan.
Menelisik kiprah Astra satu persatu tak mungkin untuk kulakukan. Tetapi di antara sekian banyak hal bermanfaat yang telah dilakukan PT. Astra International Tbk, perhatianku tertambat pada Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang dibentuk pada 2 Mei 1980 untuk mewujudkan cita-cita Astra, yaitu Sejahtera bersama Bangsa. Sejak dibentuk sampai saat ini YDBA sudah membina lebih dari 8000 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. YDBA juga melatih pemuda-pemuda putus sekolah menjadi mekanik. Ditambah lagi, YDBA menciptakan banyak peluang kerja lewat UMKM binaannya.
Agar pembinaan juga bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah-daerah, YDBA mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) di Mataram, Kutai Barat, Palembang, Kapuas Tengah, Tapin, Paser, Pontianak, Muara Enim, Sidoarjo, Tegal, Yogyakarta dan Jakarta.
Perhatian Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) tidak berhenti sampai di situ. Yayasan ini mengerti betul akan kesulitan UMKM dan masyarakat daerah dalam mendapatkan bantuan pembiayaan. Untuk mengatasi masalah itu YDBA mendirikan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau Koperasi. Sampai saat ini ada 10 LKM atau Koperasi yang telah dibentuk. Kesepuluh LKM/Koperasi itu ada di Tabalong (Kalsel), Balangan (Kalsel), Tapin (Kalsel), Buntok (Kalteng), Tamiang Layang (Kalteng), Pangkalan Bun (Kalteng), Kutai Kartanegara (Kaltim), Kutai Barat (Kaltim), Mamuju Utara (Sulbar), Poloho Budong Mamuju (Sulbar).
Foto yang kudapatkan dari akun facebook Dharma Bhakti Astra Yogyakarta ini kunilai sebagai pembinaan yang sangat uptodate. Sangat cocok untuk menjawab kebutuhan UMKM di masa kini. Aku berharap pembinaan seperti ini semakin meluas ke daerah-daerah lain.


Secara pribadi aku merasakan besarnya kebutuhan akan pembinaan UMKM dari tetangga-tetangga di lingkunganku dahulu. Selama belasan tahun sebelum ini, aku hidup di sebuah gang kecil yang mayoritas penduduknya adalah tukang kayu, buruh bangunan, buruh cuci, pedagang kelontong kecil-kecilan dan pedagang makanan.
Aku menyaksikan betapa tetanggaku yang punya keterampilan membentuk perabot dari kayu sulit untuk maju karena kesulitan mendapat bantuan modal. Aku pun jadi saksi bagaimana tetanggaku yang lain berkali-kali harus berganti usaha berjualan makanan karena tak adanya pembinaan. Kalau saja ada banyak perusahaan yang memiliki visi dan misi seperti PT. Astra International Tbk, tentulah semakin banyak masyarakat yang akan terbantu dan Indonesia akan semakin maju.
Aku memiliki kerinduan untuk melihat semakin banyak bentuk kepedulian dari para pelaku usaha terhadap masyarakat. Berbisnis itu baik, meraih sukses itu sangat baik, apalagi kalau ditambah dengan berkontribusi bagi masyarakat dan negeri kita ini. Semoga.
(Sumber foto dari akun facebook Dharma Bhakti Astra Yogyakarta)
Saya kalau dengar Astra ingetnya hond* bu, hehe..secara motor pertama yg bapa beli merknya itu. Kayanya orang indo jg sering menyebut motor dg sebutan hon** yaa, walau merknya bukan itu hehe
SukaSuka
Keren banget Astra. perusahannya sudah menjamah dari hulu ke hilir. semoga makin banyak juga orang yang mendapatkan manfaatnya.
SukaSuka