Tong sampah di rumah selalu penuh? Kosong sebentar, lalu sampah menumpuk lagi? Sama dong, di rumahku juga begitu. Apalagi yang namanya sampah kardus, uahhh, itu paling menghabiskan tempat. Karena itu aku excited banget waktu dikabari bahwa blogger perempuan Semarang diundang menghadiri workshop daur ulang sampah rumah tangga menjadi barang bermanfaat. Dalam pelatihan ini, kardus bekas akan disulap menjadi dompet koin yang cantik. Jadi penasaran, gampang gak ya bikinnya?

Alfamart sebagai penyelenggara yang bekerjasama dengan Nia Nurdiansyah (founder @titiktengahpartnership) meyakini bahwa perempuan berperan penting dalam penghijauan dan menjaga kelestarian lingkungan. Nah, dalam rangka memeringati hari perempuan internasional sekaligus hari air dan bumi, acara ini digelar pada Kamis 22 Maret 2018, dipandu oleh MC Ira Sulistiana dan menghadirkan Ibu Alfa Yuniar dari Laquinna Creative Handmade. Ibu Yuni sudah siap dengan paket-paket kecil yang akan digunakan untuk pelatihan membuat dompet koin.

Sekitar 25 blogger perempuan yang berkumpul di sebuah ruangan di lantai 8 Hotel Allstay, jalan Veteran no 51-53 Semarang, dengan penasaran segera membuka paket kerajinan tangan yang dibagikan. Paket mungil itu berisi bahan-bahan untuk membuat dompet koin.

daur ulang sampah kardus bekas jadi dompet koin

daur ulang sampah kardus bekas jadi dompet koin

Bahan-bahan untuk membuat dompet koin adalah:
2 potong kardus bekas dengan ukuran: A 15×7 cm; B 14,7×7 cm
2 potong kardus bekas dibentuk (mendekati) setengah lingkaran dengan ukuran: A diameter 7 cm tinggi 4 cm; B diameter 7 cm tinggi 3,8 cm
2 potong kain (sebaiknya bahan katun, bisa 2 motif) ukuran: A 22,5×10,5 cm; B 22×9,5 cm
2 potong kain untuk bagian samping kiri-kanan, dengan ukuran masing-masing 15,5×9,5 cm
Lem putih
Lem Aica Aibon
Kuas (untuk mengoles lem)
Gunting
Cutter
Kancing magnet

Berhubung aku berkonsentrasi mengikuti step by step cara membuatnya, perkara potret-memotret jadi terlantar … hihi. Tapi di rumah aku mencoba praktik sendiri lho. Jadi yaaa lumayanlah, bisa dipotret untuk memberi gambaran proses pembuatan dompet koinnya.

Cara membuat dompet koin dari kardus bekas:
Pertama-tama, kita potong kardus-kardus bekas sesuai ukuran di atas. Kemudian, potong juga kain-kainnya sesuai ukuran.

Taruh kain A dengan motif kain menghadap ke bawah. Lalu kita rekatkan setengah lingkaran A dan kardus A di kain (lihat gambar bawah). Beri jarak antara kardus segi empat A dan kardus setengah lingkaran A sejauh 6 mm. Lakukan hal yang sama dengan kardus dan kain B. Beri jarak 4 mm untuk yang B.

Setelah kardus direkatkan dengan kain, kita lem juga pinggiran kainnya sehingga membentuk keliman. Lakukan hal yang sama untuk A dan B.

Kemudian kita ambil kain untuk bagian samping. Tekuk kain menjadi dua dan rekatkan tepi-tepinya. Lakukan hal yang sama untuk kedua kain samping.

Kini tiba saatnya untuk memasang kancing. Kancing yang dipakai dalam pelatihan adalah kancing magnet. Tapi karena di rumah adanya kancing ceplis, maka kupakai saja apa yang ada. Cara memasangnya, jahit kancing ceplis (atau tancapkan magnet kancing) di ujung tengah setengah lingkaran B. Setelah selesai menjahit kancing, lengkungkan B menjadi seperti huruf U, dan rekatkan kain samping di sisi kiri dan kanannya. Jadilah B sebagai lapisan dalam dompet.

Sekarang tiba giliran A untuk dilengkungkan dan direkatkan ke B untuk menjadi lapisan luar dompet. Tapi sebelum itu, kita perlu menjahit pasangan kancing ceplisnya dulu di ujung tengah segi empat A.

Begitu kancing selesai dijahit, langsung rekatkan A ke B dengan lem Aica Aibon, dengan demikian bagian dalam dan luar dompet akan menyatu sempurna. Terakhir, kita tutup dompet dan pertemukan kedua belah kancingnya; tekan hingga berbunyi “ceplisss” *harus banget yah … dan dompet pun siap untuk menampung koin-koin yang sangat berharga di tanggal tua.

Ternyata membuat sendiri dompet koin daur ulang kardus bekas di rumah tidak sulit. Workshop yang berlangsung selama dua jam itu benar-benar bermanfaat untuk dipraktikkan. Si bungsu sempat tak percaya kalau dompet mungil cantik yang kubawa pulang dari pelatihan adalah bikinanku sendiri.

Women blogger movement ini bagus sekali. Disamping mengurangi volume sampah rumah tangga, kita sekaligus menghasilkan barang yang berguna. Bahkan bisa dikembangkan menjadi bisnis lho. So, ada yang tertarik untuk membuatnya? Mangga, semoga tutorial ala-ala yang kujabarkan di atas bisa lumayan membantu.