Batu Caves, Selangor, Malaysia

Menyapa Batu Caves Selangor Malaysia dengan Flu dan Radang Tenggorokan

Ini kali keempat mengantar Ibu menengok negeri orang. Tapi baru kali ini jagain orang tua sambil sakit. Uahh, jangan lagi deh. Runny nose mengganggu sepanjang perjalanan. Belum lagi rasa sakit dan gatal yang merongrong tenggorokan, membuat pilihan kuliner jadi terbatas *ouch.

Seperti yang sudah-sudah, kali ini aku tetap memilih ikut tour daripada jalan sendiri. Karena? Fokus jagain orang tua. Tangan sigap nuntun, mata selalu awas, tenaga dikerahkan buat nenteng barang ortu sekaligus punya sendiri. Ga ada ruang buat yang ga pasti. Plus, ambil peran sebagai fotografer daripada fotomodel.

Salah satu pengeluaran ekstra bagi peserta tour dari luar Jakarta adalah biaya pesawat dan hotel selama dua malam di Jakarta. Sehari sebelum jadwal keberangkatan tour dan sehari setelah tour berakhir. Karena tour-nya dimulai pagi-pagi di hari pertama dan diakhiri malam-malam di hari pamungkas.

Tujuan kali ini dekat-dekat saja, Kuala Lumpur dan Singapore. Senin pagi terbang dari Jakarta, Sabtu malam mendarat lagi di kota yang sama.

Hari pertama, begitu mendarat di Kuala Lumpur 29 peserta beserta 1 tour leader langsung dibawa makan siang oleh seorang senior local guide. Downtown KLIA Seafoods Chinese Muslim Cuisine menunya ga lari jauh dari masakan tanah air. Dari lima jenis yang kejepret kamera, ada satu tambahan lagi … telur dadar. Rasanya standarlah. Di cuaca panas yang menyita kenyamanan, minuman yang disajikan adalah … air putih hangat *ehem.

Dari sana kami langsung menuju ke kompleks Istana Yang di-Pertuan Agong Sultan Malaysia. Sebatas berfoto di halamannya aja sih.

SAMSUNG CAMERA PICTURES
Kompleks Istana Yang di-Pertuan Agong Sultan Malaysia
SAMSUNG CAMERA PICTURES
Pintu Gerbang Istana Yang di-Pertuan Agong Sultan Malaysia

Sehabis itu, dalam perjalanan menuju Genting Highlands mampirlah kami ke Batu Caves, Selangor, sebelah utara Kuala Lumpur. Dari kejauhan sudah tampak patung dewa Murugan yang berlapis cat emas. Menjulang tepat di samping pintu masuk Batu Caves yang memiliki 272 anak tangga menuju ke kuil-kuil Hindu.

SAMSUNG CAMERA PICTURES
Patung Dewa Murugan, Batu Caves, Selangor, Malaysia

Kalau naik ke sana hati-hati ya. Ada monyet-monyet yang siap menjambret barang-barang yang bergelantungan di tangan kita. Botol minum yang ditenteng pun disabetnya. Itu pengalaman sesama peserta tour. Aku sendiri? Kelayapan saja di bawah karena Ibu ga mungkin naik-naik ke puncak tangga.

SAMSUNG CAMERA PICTURES
Pintu masuk ke Batu Caves, Selangor, Malaysia.
SAMSUNG CAMERA PICTURES
Patung-patung yang ada di atap sangat menyita perhatian.
SAMSUNG CAMERA PICTURES
Satu lagi patung indah yang terdapat di atap.
kuala lumpur 2h.jpg
Penjual pernak-pernik ibadah umat Hindu yang akan memasuki kuil.
kuala lumpur 2hh.jpg
Meski terhalang naik ke kuil, masih bisa menikmati Cave Villa Art Gallery dengan tiket masuk 15 ringgit untuk durasi 30 menit.
SAMSUNG CAMERA PICTURES
Menelusuri jalan menuju lokasi Cave Villa Art Gallery.
SAMSUNG CAMERA PICTURES
Hampir sampai di lokasi Cave Villa Art Gallery.
SAMSUNG CAMERA PICTURES
Ini dia Cave Villa Art Gallery-nya.
SAMSUNG CAMERA PICTURES
Cave Villa Art Gallery, Batu Caves.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

SAMSUNG CAMERA PICTURES

SAMSUNG CAMERA PICTURES
Menjelajah lebih dalam ke Cave Villa Art Gallery, Batu Caves.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

SAMSUNG CAMERA PICTURES
Paling ujung terdapat koleksi ikan, penyu, dkk. Kutengok sebentar saja sebab bagian ini sangat sepi, lembab dan suram.
SAMSUNG CAMERA PICTURES
Dalam perjalanan mencari pintu keluar terlihat sekelompok penari sedang berlatih di panggung. Tak ada informasi tentang jadwal tampilnya.

Dan setelah celingak-celinguk mencari jalan keluar akhirnya ketemu juga sesudah ditunjukkan sebuah pintu tertutup tanpa tanda dan tanpa penjaga. Bergegas kujemput Ibu yang duduk menantiku tepat di seberang pintu masuk art gallery.

Baca serunya naik cable car di Genting Skyway menuju Genting Highlands.

Kembali kami ke bus. Siap diantar ke Genting Highlands untuk melewatkan malam perdana di sana.

24 respons untuk ‘Menyapa Batu Caves Selangor Malaysia dengan Flu dan Radang Tenggorokan

  1. Einid Shandy

    Patung Dewa Murugannya gede banget. Gimana bikinnya ya?
    Tadi mau nanya itu beneran dari emas sampai dalam2nya, eh ternyata dilapisi emas.

    Ohya, kok sepi ya? Liburannya lagi ngga musim liburkah atau sengaja orang2nya diusir semua sebelum difoto? Hehehe…

    Mampir2 ke blogku lagi ya.

    Suka

    • evylia hardy

      Tempatnya emang bagus, sayangnya Ibu ga bisa naik jadi kami urung melihat kecantikan kuil-kuil yg ada di dalam gua di atas. Tapi aku cukup terhibur dg art gallery-nya, daripada ga dapet apa-apa.

      Iya nih dapurnya mulai berdebu gara-gara ditinggal pergi melulu :D. Nama blognya musti diganti, haha ….

      Segera begitu sempat ngubek dapur akan posting resep lagi *jadi semangat krn dikangenin 😀

      Suka

  2. Kang Nurul Iman

    Waduh saya juga pengen nih mbak liburan keluar negeri tapi belum sempat mulu nih karena keluarga saya jarang ngumpul dan untuk mengumpulkannya juga cukup sulit karena rumah yang pada jauh jauh.

    Suka

  3. Son Agia

    Wah seru banget ya Malaysia.
    Yang ke Singapura nya gak diposting, mbak? Dari dulu cita-cita pengen ke Singapur. Penasaran ama negara yang katanya paling bersih dan segar.

    Suka

Terima kasih telah berkunjung dan menyempatkan waktu untuk berkomentar