Sebenarnya waktu itu belum ‘ngeh’ kalau gunung yang sering didaki oleh suami waktu dia studi lanjut di Korea adalah Achasan Mountain ini. Kala itu aku cuma manggut-manggut di gagang telepon bila dia cerita betapa asyiknya mendaki gunung yang ada di seberang asrama kampusnya.
Nah, dua tahun lalu, ketika kami sekeluarga diundang oleh Yonshin Presbyterian Church untuk berkunjung ke Seoul bersama rombongan pemuda-pemudi, barulah aku mencicipi secuil keasyikan hilir mudik di Achasan Mountain Ecological Park. Tidak naik ke gunungnya ya, cuma keliling di eco park saja. Soalnya butuh waktu sekitar satu sampai dua jam untuk naik-turun gunung yang sangat beken buat hiking ini. Sedangkan kami sudah dijadwal untuk acara lain hari itu.
Pagi itu seusai sarapan di cafeteria kampus PCTS tempat kami menginap, masih ada waktu sebentar sebelum kami kembali dipadati jadwal. Suami langsung menggiring anak-anak dan aku menuju kafe yang masih berada di lokasi kampus. Sedikit bernostalgia, dulu sesekali dia ke situ kalau ada kelebihan uang saku. Kebetulan di sana kami mendapati Lee samonim, salah satu anggota rombongan kami, sedang menikmati secangkir espresso sendirian. Jadilah kami bergabung.
Suasana kafe yang cozy membikin kami betah duduk dan ogah beranjak. Tetapi karena suami sudah bertekad membawa kami menjenguk lokasi gunung kecil Achasan yang dulu biasa didakinya, maka kami harus segera menyeret kaki keluar dari kafe itu.
Dan ternyata meski waktu tak cukup bagi kami untuk mendaki, pemandangan yang disuguhkan di eco park tidak mengecewakan. Sungguh cocok buat melewatkan pagi yang cerah dengan aktivitas jalan sehat. Tempatnya bersih, hawanya segar dan tersedia sumber mata air yang jernih buat pejalan kaki yang kehausan.
Meskipun kami ke sana pas summer di bulan Juni, pepohonan dan tanamannya tetap sedap dilihat. Tapi kalau mau lebih indah lagi, datanglah di masa spring atau fall.
Tidak dipungut biaya untuk masuk ke sini. Binatang peliharaan pun boleh diajak asalkan diberi tali kekang agar tak mengganggu pengunjung lain. Dan yang tak kalah penting, para pemilik harus siap sedia membersihkan segala macam ‘peninggalan’ dari binatang peliharaannya. Tampaknya mereka sudah terbiasa dengan kesadaran sendiri melakukan hal itu.
Inginnya sih berlama-lama di sana. Tapi berhubung harus benar-benar taat jadwal dan tepat waktu, maka diakhirilah jalan-jalan sehatnya. Sayang sekali puncak Achasan belum sempat terdaki. Semoga masih ada kata ‘next time’ bagiku dan anak-anak.

Achasan Mountain Ecological Park
60, Gwangjang-ro 1da-gil, Gwangjin-gu, Seoul
Travel Hotline: +82-2-1330
Other Contact Number: +82-2-450-1655
Open 24 hours
Kalau lihat foto2 dari mereka yang jalan-jalan keluar negeri itu yang paling suka adalah begitu bersihnya daerah wisata yang mereka kunjungi. Jadi kadang malah nggak fokus ke foto liburannya hahaha.
SukaSuka
Aku pun kalo motret untuk dijadikan tulisan lebih suka fokus ke view-nya :). Kalo kebetulan ada posts yg banyakan selfie ato wefienya itu artinya tadinya ga ada niat buat ditulis … hehe *bukarahasiadapur
SukaSuka
Wah, penasaran sama puncaknya seperti apa nih mbak, hehehe, udah menikmati dari awal. Ditunggu cerita lanjutannya ya, salam kenal^^
SukaSuka
Salam kenal juga 🙂
Sampe sekarang belum ke sana lagi. September nanti suami ada undangan tugas di sana tapi akunya ndak berangkat
SukaSuka
Wow… kebayang pasti saat musim gugur cantik banget dengan warna-warni khas autumn. Wah kalau suami pernah studi disana, bisa bahasa Korea dong… ga kayak saya yang ga bisa bahasa Korea tapi cukup nekad solo-trip Busan-Gyeongju-Daegu-Seoul, tapi Korea memang indah nature-nya…
Salam kenal…
SukaSuka
Angkat jempol buat keberaniannya :), apalagi ga banyak orang Korea yg bisa bahasa Inggris. Ga seperti di Malaysia atau Singapore.
Kalo kuliah di sana memang diajari bahasa Korea dasar, tapi kebetulan di kampus suami komunikasi di kelasnya pakai bahasa Inggris.
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah, tempatnya keren dan asri sekali, nanti kalau udah sempat naik ke gunungnya share juga yaa pengalamannya ^-^
SukaSuka
Semoga suatu saat sempat 🙂 dan bisa bagi pengalaman
SukaSuka
Suka iri sama suasana seperti itu. Andai di sini ada. Andai di sini orang2nya memiliki tanggung jawab tinggi.
Well, in the end I wanna be there someday and maybe I should study there.
Thank you infonya Kakak.
SukaSuka
Kalo mau studi lanjut di sana bisa apply beasiswa, Einid :). Beberapa university mereka menyediakan scholarship
SukaSuka
kece banget foto2nya mbak 🙂 pingin 🙂
SukaSuka
Makasih atas apresiasinya, mbak Wahyu 🙂
SukaSuka
semoga dalam waktu dekat bisa ke korea bareng suami dan anak2. amin. ngiler soalnya…hehehe…
SukaSuka
Semoga doanya terkabul, mbak Vety 🙂
SukaSuka
Aku taunya kalau di drama2 Korea itu pd suka hiking, ini salah satunya kah mbak? yg suka didaki oleh org2 sana? 😀
TFS 🙂
SukaSuka
Iya tempat ini jadi langganan pendakian warga Seoul dan sekitarnya 🙂
SukaSuka
waaah, kebetulan aku blm fix bikin itinerary ke seoul mba.. Feb 2017 nanti mw kesana.. kira2 kalo winter kondisinya asyik utk mendaki ga ya…
SukaSuka
Selama winter season Achasan tetap didatangi para pendaki. Suami juga tetap rutin mendaki di musim itu. Salju yg menutupi rute pendakian ada yg membersihkan. Jangan lupakan jaket tebal, kaos kaki, sarung tangan dan syal meskipun lambat laun suhu tubuh akan memanas seiring dg meningkatnya aktivitas tubuh selama pendakian.
Duh senengnya yg berencana jalan-jalan lagi 🙂
SukaSuka
Aish chincaaaaa
I envy you Noona
Asik banget bisa kesanaa
SukaSuka
No need to envy me, dongsaeng 🙂
Maybe someday you’ll be there, too … eonjenga
SukaSuka