Ayam? Bukannya sup kacang merah itu biasanya berkaldu sapi? Mmm … ayam kampung kupilih lantaran ingin mengurangi konsumsi daging merah. Mengurangi saja, bukan berpantang. Biar lebih sehat.

Anak-anak gemar sekali menyantap sup kacang merah rumahan ini. Padahal si bungsu aslinya kurang suka kacang-kacangan. Tetapi sup ini sanggup mendorongnya untuk tambah dan tambah lagi.

Bahannya yang cuma melibatkan kacang merah, wortel, tomat, unclang seledri, bawang bombay dan tentu saja ayam, tidak menyulitkan bagiku yang cenderung ‘alergi’ untuk urusan racik-meracik. Bumbunya pun selalu tersedia di dapur, yaitu garam, merica putih, pala dan kaldu ayam bubuk bila suka (kupakai yang non-MSG).

Langsung simak cara masaknya yuk.

Setelah kacang merah setengah matang, masukkan irisan wortel dan tomat tanpa biji. Masak sampai semuanya mencapai keempukan yang pas. Jangan lupa dicicip apakah sudah pas bumbunya.

Sesaat sebelum api dimatikan, masukkan irisan unclang, tumisan bawang bombay, pala parut dan merica. Sebentar kemudian matikan api dan masukkan seledri. Diamkan sebentar hingga seledri layu. Dan sup kacang merah pun siap untuk dihidangkan.

Bahan-bahan:

ayam, wortel, sebutir tomat, unclang seledri, bawang bombay.

Bumbu-bumbu:

garam, merica putih, 1/4-1/2 butir pala diparut, kaldu ayam bubuk bila suka (kupakai yang non-MSG)

Cara membuatnya sudah ada di atas ya. Bawang bombay-nya ditumis dengan sedikit minyak atau margarin bila suka. Kalau ditumis dengan sesendok margarin memang lebih sedap rasanya.

Kutambahkan penjelasan saja kenapa kok seledrinya kuanjurkan diikat atau diiris besar, bukannya dirajang halus. Aku membaca dari sebuah artikel kesehatan, seledri tidak baik untuk dipanaskan ulang. Jadi bila sup kita banyak dan nantinya akan diangetin, lebih mudah menyingkirkan ikatan seledri (atau potongan besar seledri) daripada harus memancing rajangan seledri di tengah samudera kuah sup.