Terserang Thyroid atau tiroid, dalam bahasa sehari-hari, sebenarnya tidak mendadak sih, cuma sering kali sadarnya saja yang begitu tiba-tiba. Seperti yang kualami sekarang. Jadi terkejut, lalu terheran-heran kok bisa begini.
Dulu-dulunya sih beberapa orang pernah berkomentar bahwa bagian bawah leherku tampak sedikit membengkak. Tapi sedikit banget. Dan sudah lama sekali. Tidak mengganggu juga. Jadi aku ya santai aja.
Nah, tahun-tahun terakhir ini secara berkala mulai ada gangguan di dada sebelah kiri. Sering sakit. Aku jadi curiga jangan-jangan jantungku kenapa-kenapa. Tapi kudiamkan saja karena biasanya reda sendiri. Eh, lama-lama degup jantung kok semakin kencang, sampai sering terengah-engah meski beraktivitas normal saja. Wah, ini mengganggu sekali karena aku sering mengajar Sekolah Minggu. Butuh suara keras dan tenaga ekstra untuk berdiri di depan kelas.
Tak cukup sampai di situ, makin ke sini aku makin sering diare tanpa sebab yang jelas. Badan jadi gampang lemas dan capek. Sudah begitu pakai susah tidur pula. Bawaannya kepanasan melulu. Orang-orang pada bilang dingin tapi akunya tetap berasa kepanasan. Sempat terpikir, jangan-jangan ini gejala menopause.
Satu lagi yang menambah daftar kecemasan, tangan kaki mulai gemetar. Tremor. Menulis saja aku kesulitan. Jari-jari sulit dikontrol, alhasil tulisan jadi jelek amat. Mengetik di hape typo melulu. Motret? Blur, tangan gak bisa stabil.
Akhirnya karena sudah tidak bisa dibiarkan, periksalah aku ke dokter. Setelah melihat hasil rekam jantung, cek laboratorium dan mencermati gejala-gejala yang kualami, keluarlah diagnosisnya. Aku terkena Hyperthyroid. Harus berobat dua tahun.

Gak pernah menyangka akan terserang gangguan pada kelenjar tiroid yang mengatur pembakaran energi dan sensitivitas terhadap hormon lain ini. Kata dokter, cek paling gampang adalah menjulurkan kedua tangan lurus ke depan dan menaruh selembar kertas di atasnya. Kalau kertasnya anteng-anteng saja, kemungkinan amanlah kita. Kalau kertasnya bergetar, nah, kita perlu cek ke dokter berhubung itu adalah salah satu ciri hipertiroid.
Jadi penyakit tiroid itu ada dua macam. Pertama hipertiroid, kedua hipotiroid. Ciri-ciri hipertiroid yang kualami sudah kujabarkan di atas, sedangkan ciri-ciri hipotiroid adalah kebalikannya. Di antaranya adalah detak jantung melambat dan badan mudah merasa kedinginan. Jika umumnya penderita hipertiroid menjadi semakin kurus, sebaliknya penderita hipotiroid malah kian gemuk.
Nah, jadilah aku harus minum tiga jenis obat selama dua tahun. Satu buat mengoreksi hormon tiroid, satu untuk mengatasi tremor dan satu lagi buat menjaga kestabilan jantung. Cukup merepotkan juga tiap hari harus minum obat. Tapi kujalani dengan senang hati karena efeknya kurasakan betul sejak teratur minum obat. Tremor berkurang, diare tidak terlalu sering, badan tidak terlalu kepanasan … pokoknya jauh lebih lumayanlah.
Sejak ketahuan terserang hipertiroid ini aku kerap mengingatkan teman-teman dan saudara-saudara yang memiliki kecenderungan leher agak membesar. Memang tidak semuanya berhubungan dengan gangguan tiroid sih, tapi biar bagaimana lebih baik waspada daripada terlanjur parah. Apalagi beberapa rekanku ada yang terpaksa dioperasi karena terserang tiroid.
Yah, sekarang ini aku sedang berusaha untuk berkegiatan dengan normal lagi setelah berbulan-bulan sering banget jatuh sakit. Di masa-masa rentan itu berkali-kali aku harus menekan keinginan berkumpul dengan teman-teman bloger di kotaku. Jangankan ikut pertemuan bloger, tugas-tugas rutinku saja kerap kali terbengkalai gara-gara keseringan sakit.
Tetapi sekarang kondisiku sudah mulai membaik. Akhir bulan ini aku sudah mulai mengagendakan untuk ikut serta dalam acara komunitas bloger lagi. Tidak sabar rasanya ^^. Selalu berharap pada Tuhan agar kondisi semakin prima dan berupaya menjaga diri supaya tetap sehat dari sekarang.
makasih sharingnya, bermanfaat
SukaSuka
Semoga mba Hastira sehat2 🙂
SukaSuka
Kakakku juga kena ini mba..
Tlaten aja ya mba, berobatnya. Semoga segera membaik dan aktivitas kembali normal..
SukaSuka
Semoga kakaknya segera pulih juga yaa 🙂
SukaSuka
Wah semoga lekas pulih ya. Kalau ga salah ada makanan pantangan jg ya?
SukaSuka
Syukurlah kata dokter gak ada makanan pantangan mba, semua boleh asal tidak berlebihan. Dua dokter yang kutanya memberi jawaban yang sama.
SukaSuka
Aamiin mb, semoga segera sehat yaa. Agak bertanya tanya jg kemarin, ko jarang lihat mb evylia, apa sedang sibuk sm kerjaan?
SukaSuka
Makasih mba Relita 🙂
Biarpun sibuk asalkan sehat aku usahakan ngumpul bareng GRes 🙂
SukaSuka
wah, jadi tau ciri-cirinya tiroid ya, semoga kita terhindar dari penyakit ya Allah
SukaSuka
Iya mba, semoga sehat-sehat ya 🙂
SukaSuka
Waktu kuliah aku pernah kena hypertiroid juga, harus makan obatnya yaitu ptu selama 6 bulan, gejala hypertyroid waktu itu aku mbak ev, semoga lekas sembuh ya mbak ev 😀
SukaSuka
Syukurlah sekarang mba Vita sudah sehat, jadi bisa makin aktif dan rajin kopdar, juga lancar ngeblognya 🙂
SukaSuka
Semoga lekas sembuh ya mbak!
Thanks anw udah sharing. Sekarang emang apa-apa harus ekstra hati-hati dan harus pandai menjaga kesehatan. Semoga kita selalu bisa mensyukuri nikmat sehat.
SukaSuka
Iya, saat sehat ingat bersyukur, saat sakit ingat berdoa dan berusaha 🙂
SukaSuka
hipertiroid itu bisa sembuh atau ga mba? Atau bisa kambuh?
SukaSuka
Bisa sembuh kalau berobat tanpa putus dalam kurun waktu yang disarankan dokter. Beda-beda lama pengobatannya, tergantung tingkat keparahannya. Ada yang 6 bulan, ada yang setahun, kalo aku disuruh dua tahun, sis Inge.
Bisa kambuh kalau berobatnya tidak tuntas.
SukaSuka
jadi tahu gejala-gejala awal tiroid. makasih infonya mba. Ini bisa dari genetik juga ngak sih?
SukaSuka
Tidak selalu dari genetik, kata saudara yg kebetulan profesinya dokter. Bisa karena genetik, bisa juga tidak. Memang ada varian tiroid yang berkaitan dengan genetik, mba.
SukaSuka
Oh pantes mba Evy gak pernah ikutan ngumpul. Sempat kukira sibuk banget ama acara keluarga. Semoga lekas sehat ya mba, next kita kopdar yaa
SukaSuka
Iya nih kita bakal ketemu lagi mba, aseeek nginap rame-rame 🙂
SukaSuka